![]() |
| Stop Jadi “Serba Bisa”! Ini Cara Halus Menghindari Tugas Tambahan di Sekolah |
Sebagai guru, kita sering banget diminta mengerjakan hal-hal yang sebenarnya bukan bagian dari jobdesk kita. Mulai dari jadi panitia mendadak, mengurus acara, fotokopi berkas, sampai mengerjakan tugas yang sebenarnya bukan tupoksi guru sama sekali. Buat kalian, sobat pengajar, artikel tentang cara menghindari tugas di luar jobdes sekolah ini bakal jadi panduan penting supaya kalian bisa tetap profesional tanpa menambah beban kerja yang berlebihan.
Dan penting diingat, menolak tugas tambahan bukan berarti kita tidak membantu. Kita hanya menjaga kesehatan mental, waktu, dan profesionalitas.
Pahami Dulu Apa Sih Tupoksi Kita sebagai Guru?
Sebelum bisa menolak tugas di luar jobdes, kita harus tahu dulu apa saja tugas pokok dan fungsi (tupoksi) guru yang sebenarnya. Secara umum, seorang guru memiliki tanggung jawab:
1. Merencanakan Pembelajaran
Menyusun modul, RPP, asesmen, dan menyiapkan media belajar.
2. Melaksanakan Pembelajaran
Mengajar sesuai jadwal, mengelola kelas, membimbing peserta didik.
3. Melakukan Evaluasi
Membuat soal, memberi nilai, menganalisis hasil belajar, dan melakukan remedial/pengayaan.
4. Melakukan Pembimbingan & Pelayanan Konseling Sederhana
Termasuk mendampingi siswa yang mengalami kendala belajar.
5. Menjalankan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Pelatihan, workshop, seminar, dan kegiatan pengembangan diri lainnya.
6. Melaksanakan Tugas Tambahan yang Relevan
Seperti wali kelas, pembina ekstrakurikuler, atau koordinator tertentu jika memang disetujui dan tercatat.
Di luar dari itu, pekerjaan seperti dekorasi acara sekolah, panitia mendadak tanpa SK, atau pekerjaan teknis non-pembelajaran tidak wajib dan boleh ditolak secara elegan.
Kenapa Banyak Guru Terjebak Mengambil Pekerjaan di Luar Jobdes?
Beberapa penyebab paling umum:
- Rasa tidak enakan
- Takut dianggap tidak loyal
- Tekanan sosial di lingkungan kerja
- Tidak tahu batasan tupoksi
- Lingkungan sekolah terbiasa dengan budaya “semua harus mau”
Padahal, terus-menerus menerima tugas tambahan bisa menyebabkan burnout, stres, dan menurunnya kualitas mengajar.
Cara Halus Menghindari Tugas Tambahan di Sekolah
Berikut strategi nyata yang bisa langsung kalian gunakan:
1. Tunjukkan Jadwal Padat dan Tupoksi yang Sedang Dikerjakan
Kalian bisa menunjukkan bukti nyata:
“Bu, saya sedang menyusun nilai dan raport, ada PKB minggu ini, dan pendampingan siswa. Takutnya tugas tambahan nanti tidak bisa maksimal.”
Kalimat seperti ini profesional, jelas, dan sulit dibantah.
2. Minta SK atau Dasar Tugas Resmi
Jika sekolah meminta tugas tambahan, cukup bilang:
“Boleh bu/pak, asal ada surat tugas atau SK supaya jelas tanggung jawabnya.”
Biasanya, kalau tidak ada SK, mereka akan mencari orang lain.
3. Gunakan Teknik Penundaan Positif
Misalnya:
“Saya bersedia membantu, tapi setelah selesai tugas yang sudah jadi tanggung jawab utama saya.”
Ini teknis, sopan, dan tidak menolak langsung.
4. Berikan Alternatif Orang atau Solusi
Contoh:
“Mungkin bu Ani bisa bantu bagian itu karena beliau bagian kehumasan.”
atau
“Saya bisa bantu memberi template saja.”
Kita tetap membantu, tapi tidak mengambil beban penuh.
5. Sebutkan Dampak Jika Tugas Utama Terganggu
Misalnya:
“Jika saya ambil tugas itu, selesai nilai siswa bisa terlambat. Takutnya mengganggu proses raport.”
Ini logis, relevan, dan profesional.
6. Tegas tapi Sopan
Menolak itu boleh. Kalian bisa berkata:
“Maaf pak/bu, itu di luar tupoksi saya dan saya tidak bisa mengambilnya sekarang.”
Kalimat sederhana, tanpa drama.
Cara Menghilangkan “Rasa Tidak Enakan” yang Sering Menghantui Guru
Rasa tidak enakan adalah racun kecil yang bisa membuat kita terus memikul beban yang bukan kewajiban. Berikut cara mengatasinya:
- Sadari bahwa tugas utama kalian adalah pembelajaran, Itulah yang dinilai, diukur, dan memengaruhi kinerja.
- Ingat bahwa kesehatan mental juga termasuk tanggung jawab profesional, Guru yang stres tidak bisa mengajar optimal.
- Ingat bahwa tidak semua permintaan harus dipenuhi, Bantu jika mampu, tolak jika membebani.
- Pahami bahwa menolak bukan berarti tidak loyal, Justru menjaga profesionalisme.
- Latih kalimat penolakan yang sopan, Semakin sering dipraktikkan, semakin mudah.
Sobat pengajar, ingatlah bahwa kita bukan mesin. Kita punya batas energi, waktu, dan kemampuan. Melakukan tugas sesuai tupoksi guru adalah bentuk profesionalisme, bukan alasan untuk menghindar.
Mulai sekarang, kalau kalian diminta mengerjakan hal di luar jobdes, pakailah strategi di atas dan kelola rasa tidak enakan kalian. Percayalah, sekolah tetap berjalan, pembelajaran tetap berlangsung, dan kalian tetap dihargai sebagai guru profesional.
Dengan begitu, kita bisa fokus pada hal paling penting yaitu mendidik.
menghindari tugas di luar jobdesk guru, cara menolak pekerjaan tambahan sekolah, menghindari pekerjaan di luar jobdes guru, cara menolak tugas tambahan di sekolah

