![]() |
| Mau Jadi Influencer Siap-siap Sertifikat! Larangan Ngonten Sembarangan Tanpa Izin Resmi |
Sobat pengajar, kalian yang aktif sebagai kreator konten atau sering scrolling media sosial, perhatikan nih wacana baru di Indonesia tentang sertifikasi influencer mulai mencuat. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang mengkaji kemungkinan menerapkan sertifikasi influencer sebagai bentuk larangan ngonten tanpa sertifikat agar ekosistem digital lebih sehat.
Kenapa muncul wacana pengaturan pengguna sosmed?
Kebijakan ini muncul karena banyak konten kreator yang bikin konten tanpa kompetensi formal, lalu informasi yang disampaikan bisa menyesatkan atau hoaks. Komdigi melihat bahwa dengan sertifikasi influencer maka standar kompetensi dan tanggung jawab bisa terbentuk, terutama untuk topik sensitif seperti kesehatan, keuangan, hukum, dan pendidikan.
Langkah ini terinspirasi oleh apa yang dilakukan di Tiongkok, di mana para influencer wajib punya kualifikasi sebelum membuat konten profesional.
Jadi, kalau kita bicara soal sertifikasi influencer, itu juga bagian dari upaya pengguna sosmed diatur agar tidak sembarangan membuat konten yang bisa merugikan.
Tantangan dan pertimbangan
Kepala BPSDM Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menegaskan bahwa kebijakan sertifikasi influencer ini masih dalam tahap pembahasan internal, dan pemerintah masih terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain:
- Siapa yang menjadi sasaran/ semua kreator atau hanya yang membahas topik sensitif?
- Bagaimana standar kompetensinya ditetapkan dan bagaimana sistem penilaiannya?
- Bagaimana supaya kreativitas para kreator muda tidak terkekang secara berlebihan?
Kalau kebijakan ini diterapkan tanpa kajian yang matang, bisa jadi efeknya malah membatasi kebebasan berekspresi, padahal tujuan utama adalah mencegah misinformasi lewat larangan ngonten tanpa sertifikat.
Pelajaran dari Tiongkok
Di Tiongkok, regulasi terbaru menuntut bahwa influencer yang membahas topik profesional seperti hukum, keuangan, pendidikan, atau kesehatan harus memiliki sertifikat atau kualifikasi yang relevan.
Platform-platform besar di sana juga diwajibkan memverifikasi kredensial kreator dan menandai konten yang dibuat dengan AI atau yang bersifat promosi tersembunyi.
Ini menunjukkan bahwa mekanisme pengguna sosmed diatur bukan hanya terkait sertifikasi, tapi juga verifikasi, transparansi, dan pengawasan konten.
Bagi kalian yang aktif berkonten atau mengelola media sosial:
- Mulailah meningkatkan kapabilitas dan literasi digital kalian, jangan hanya asal posting.
- Perhatikan bahwa jika nanti ada kebijakan sertifikasi influencer, maka membuat konten tanpa lisensi atau sertifikat bisa jadi berisiko.
- Sebagai pembaca atau penonton, kalian juga harus semakin kritis terhadap konten yang muncul, jangan langsung percaya sebelum tahu sumbernya.
Sobat pengajar, intinya wacana sertifikasi influencer dan larangan ngonten sembarangan tanpa sertifikat sedang berada di meja pembahasan. Pemerintah ingin agar pengguna sosmed diatur secara adil, bukan untuk membungkam kreativitas, tapi untuk menjaga konten tetap bertanggung jawab. Kalian sebagai kreator atau penonton punya peran penting dalam menjaga kualitas ruang digital kita bersama.
Sumber :
Detik.com – “Terinspirasi China, Komdigi Bahas Wacana Influencer Wajib Sertifikasi”
https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8193649/terinspirasi-china-komdigi-bahas-wacana-influencer-wajib-sertifikasi
Humas Indonesia – “Keputusan Komdigi Kaji Sertifikasi untuk Influencer Undang Beragam Respons”
https://humasindonesia.id/berita/keputusan-komdigi-kaji-sertifikasi-untuk-influencer-undang-beragam-respons-3032
TechCrunch – “China Tightens Control Over Online Influencers”
https://techcrunch.com/2022/06/22/influencers-china-crackdown/
Marketing4ecommerce.net – “China Demands Certification and Training for Influencers Discussing Professional Topics”
https://marketing4ecommerce.net/en/china-influencers-training/
The Brew News – “China’s New Influencer Regulations 2025: Stricter Rules on Digital Content Creators”
https://thebrewnews.com/science-technology/china-influencer-regulations-2025-rules/
sertifikasi influencer, larangan ngonten tanpa sertifikat, pengguna sosmed diatur.
sertifikasi influencer, larangan ngonten tanpa sertifikat, pengguna sosmed diatur.

